SAMPURASUN

Hasil penelusuran

Senin, 25 Mei 2015

MENGEJAR SUNRISE DI MERBABU






Tanggal 30 agustus 2014 tepatnya hari sabtu disaat perasaan sedang gusar akan perjalanan hidup yang begitu terus, saya memeutuskan untuk mencoba sesuatu yang berbeda dengan harapan bisa membawa perubahan serta pengalaman dalam mengarungi cerita yang penuh kefana’an ini. pertama kalinya saya mencoba untuk mendaki gunung.
Seminggu sebelumnya saya main ke asarama purwakata untuk bersilaturahmi kepada teman2 dan ingin main tenis meja, sambil bermain kita ngobrol2 ngalor ngidul dan salah satu temen saya yang bernama mukhlis yang bisas di panggil mumu bilang gimana kalau sabtu depan kita muncak ke gunung sumbing, saya cumin bisa tersenyum saja karena belum pernah sma sekali ngedaki gunung, tapi penasaran juga gimana rasanya, dan apakah saya mampu untuk mencapai puncak dengan kondisi badan yang seperti ini, maklum pria zaman sekarang kan lagi ngtrend pria prenagent,hehe..
Hari berganti hari sampailah di hari jumat dan saya sudah menyiapakan segala kebutuhan yang harus di bawa, bermodalkan tas carier warisan kaka serta sandal gunung yang baru beli,saya tekadkan untuk ikut dalam pendakian kali ini, karna mereka itu sering banget ngedaki sampe2 dalam seminggu bisa dua kali muncak. Sesudah jum’atan saya kontek si bunyan untuk memastikan segala sesuatunya dan ternyata malah di cancel katanya ada temennya dari bandung jadi dia ga bisa ikut, terus saya bilang ini gimana saya sudah persiapan segala sesuatunya ko malah ga jadi? Akhirnya dia nyaranin untuk muncak sama mumu aja berdua ke MERBABU dulu soalnya trek nya landai tidak begitu berat. Dan akhirnya sepakat untuk berangkat berdua saja.
kami berangkat dari basecamp perhimpunan pelajar dan mahasiswa cianjur sugih mukti- yogyakarta (PANCANITI) yang beralamat di gg.gelatik no 184 manukan concat sleman YK. Tepatnya sesudah sholat ashar kami berdua meluncur ke kabupaten boyolali kecamatan selo merupakan jalur favorit untuk pendaki pemula, memerlukan waktu sekitar 2,5 jam untuk sampe ke posko terakhir pendakian, sampai di posko sekitar pukul 18.00 kami beristirahat sejenak sambil mendaftar untuk pendataan di secretariat, dan membayar retribusi sebesar Rp. 7.500 ,  tepat pukul 19.00 kami berdua sepakat untuk memulai perjalanan di awali dengan berdua kepada allah SWT yang maha kuasa, meminta agar dalam perjalanan di lancarkan di hindarkan dari berbagai hal yang tidak di inginkan.
Sebelumnya dalam benak pikiran terlintas ini cuman berdua apa tidak “keueung” nanti pas jalan masuk kehutan belantara, tapi selama masih ada cahaya sih say amah oke2 saja. Dan ternyata jauh dari perkiraan, malahan banyak sekali orang berbondong bondong pada ngedaki juga, yaudah akhirnya enjoy kalau gitu setapak demi setapak kaki ini melangkah jalan yang dilalui masih landai datar lama kelamaan mulai terasa nanjak, ouh iya lupa ada aturan main yang terlawati, jadi gini kalau naik gunung itu ego kita di turuntan, jangan so so’an kalau memang ga kuat atau capek berhenti, tapi bagusnya jangan di ucapkan kata “capek” nya cukup aja berhenti dan bilang sama temen2 lainya “berhenti dulu ya” dan bagusnya itu jangan duduk berdiri saja sambil senderan kalau memamng kebetulan ada pohon, terus kalau memang haus jangan sampe minum itu banyak sekali cukup untuk membasahi tenggorokan saja, disamping menghemat persediaan air juga berfungsi agar kita tida seu’eul atau kalikiben hehe..

Lanjut tidak terasa sampe di pos pertama kita rehat sejenak sambil berbincang dengan pendaki lainya,,,, BERSAMBUNG ,,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar