Tanggal
30 agustus 2014 tepatnya hari sabtu disaat perasaan sedang gusar akan
perjalanan hidup yang begitu terus, saya memeutuskan untuk mencoba sesuatu yang
berbeda dengan harapan bisa membawa perubahan serta pengalaman dalam mengarungi
cerita yang penuh kefana’an ini. pertama kalinya saya mencoba untuk mendaki
gunung.
Seminggu
sebelumnya saya main ke asarama purwakata untuk bersilaturahmi kepada teman2
dan ingin main tenis meja, sambil bermain kita ngobrol2 ngalor ngidul dan salah
satu temen saya yang bernama mukhlis yang bisas di panggil mumu bilang gimana
kalau sabtu depan kita muncak ke gunung sumbing, saya cumin bisa tersenyum saja
karena belum pernah sma sekali ngedaki gunung, tapi penasaran juga gimana
rasanya, dan apakah saya mampu untuk mencapai puncak dengan kondisi badan yang
seperti ini, maklum pria zaman sekarang kan lagi ngtrend pria prenagent,hehe..
Hari
berganti hari sampailah di hari jumat dan saya sudah menyiapakan segala
kebutuhan yang harus di bawa, bermodalkan tas carier warisan kaka serta sandal gunung
yang baru beli,saya tekadkan untuk ikut dalam pendakian kali ini, karna mereka
itu sering banget ngedaki sampe2 dalam seminggu bisa dua kali muncak. Sesudah jum’atan
saya kontek si bunyan untuk memastikan segala sesuatunya dan ternyata malah di
cancel katanya ada temennya dari bandung jadi dia ga bisa ikut, terus saya
bilang ini gimana saya sudah persiapan segala sesuatunya ko malah ga jadi? Akhirnya
dia nyaranin untuk muncak sama mumu aja berdua ke MERBABU dulu soalnya trek nya
landai tidak begitu berat. Dan akhirnya sepakat untuk berangkat berdua saja.
kami
berangkat dari basecamp perhimpunan pelajar dan mahasiswa cianjur sugih mukti-
yogyakarta (PANCANITI) yang beralamat di gg.gelatik no 184 manukan concat
sleman YK. Tepatnya sesudah sholat ashar kami berdua meluncur ke kabupaten
boyolali kecamatan selo merupakan jalur favorit untuk pendaki pemula,
memerlukan waktu sekitar 2,5 jam untuk sampe ke posko terakhir pendakian, sampai
di posko sekitar pukul 18.00 kami beristirahat sejenak sambil mendaftar untuk
pendataan di secretariat, dan membayar retribusi sebesar Rp. 7.500 , tepat pukul 19.00 kami berdua sepakat untuk
memulai perjalanan di awali dengan berdua kepada allah SWT yang maha kuasa,
meminta agar dalam perjalanan di lancarkan di hindarkan dari berbagai hal yang
tidak di inginkan.
Sebelumnya
dalam benak pikiran terlintas ini cuman berdua apa tidak “keueung” nanti pas
jalan masuk kehutan belantara, tapi selama masih ada cahaya sih say amah oke2
saja. Dan ternyata jauh dari perkiraan, malahan banyak sekali orang berbondong bondong
pada ngedaki juga, yaudah akhirnya enjoy kalau gitu setapak demi setapak kaki
ini melangkah jalan yang dilalui masih landai datar lama kelamaan mulai terasa
nanjak, ouh iya lupa ada aturan main yang terlawati, jadi gini kalau naik
gunung itu ego kita di turuntan, jangan so so’an kalau memang ga kuat atau
capek berhenti, tapi bagusnya jangan di ucapkan kata “capek” nya cukup aja
berhenti dan bilang sama temen2 lainya “berhenti dulu ya” dan bagusnya itu
jangan duduk berdiri saja sambil senderan kalau memamng kebetulan ada pohon,
terus kalau memang haus jangan sampe minum itu banyak sekali cukup untuk
membasahi tenggorokan saja, disamping menghemat persediaan air juga berfungsi
agar kita tida seu’eul atau kalikiben hehe..
Lanjut
tidak terasa sampe di pos pertama kita rehat sejenak sambil berbincang dengan
pendaki lainya,,,, BERSAMBUNG ,,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar